Thursday, February 11, 2010

The power to forgive

Hari itu aku kembali membuka email.. Ada beberapa inbox yang sudah lama masuk namun tak pernah kubuka.. Mungkin karena dia pengirimnya, tapi entah kenapa mail tersebut juga rasanya enggan untuk dihapus.. Jadi hari ini aku membaca salah satu diantaranya, karena judulnya menarik perhatianku..


Kekuatan memaafkan orang lain

Pada tahun 1971 surat kabar New York Post menulis kisah nyata tentang
seorang pria yang hidup di sebuah kota kecil di White Oak, Georgia,
Amerika. Pria ini menikahi seorang wanita yang cantik dan baik,
sayangnya dia tidak pernah menghargai istrinya. Dia tidak menjadi
seorang suami dan ayah yang baik. Dia sering pulang malam- malam dalam
keadaan mabuk, lalu memukuli anak dan isterinya.

Satu malam dia memutuskan untuk mengadu nasib ke kota besar, New York.
Dia mencuri uang tabungan isterinya, lalu dia naik bis menuju ke utara,
ke kota besar, ke kehidupan yang baru. Bersama-sama beberapa temannya
dia memulai bisnis baru. Untuk beberapa saat dia menikmati hidupnya.
Sex, gambling, drug. Dia menikmati semuanya.

Bulan berlalu. Tahun berlalu. Bisnisnya gagal, dan ia mulai kekurangan
uang. Lalu dia mulai terlibat dalam perbuatan kriminal. Ia menulis cek
palsu dan menggunakannya untuk menipu uang orang. Akhirnya pada suatu
saat naas, dia tertangkap. Polisi menjebloskannya ke dalam penjara, dan
pengadilan menghukum dia tiga tahun penjara.

Menjelang akhir masa penjaranya, dia mulai merindukan rumahnya. Dia
merindukan istrinya. Dia rindu keluarganya. Akhirnya dia memutuskan
untuk menulis surat kepada istrinya, untuk menceritakan betapa
menyesalnya dia. Bahwa dia masih mencintai isteri dan anak-anaknya.

Dia berharap dia masih boleh kembali. Namun dia juga mengerti bahwa
mungkin sekarang sudah terlambat, oleh karena itu ia mengakhiri suratnya
dengan menulis, “Sayang, engkau tidak perlu menunggu aku.

Namun jika engkau masih ada perasaan padaku, maukah kau nyatakan?

Jika kau masih mau aku kembali padamu, ikatkanlah sehelai pita kuning
bagiku, pada satu-satunya pohon beringin yang berada di pusat kota.
Apabila aku lewat dan tidak menemukan sehelai pita kuning, tidak
apa-apa. Aku akan tahu dan mengerti. Aku tidak akan turun dari bis, dan
akan terus menuju Miami. Dan aku berjanji aku tidak akan pernah lagi
menganggu engkau dan anak-anak seumur hidupku.”

Akhirnya hari pelepasannya tiba. Dia sangat gelisah. Dia tidak menerima
surat balasan dari isterinya. Dia tidak tahu apakah isterinya menerima
suratnya atau sekalipun dia membaca suratnya, apakah dia mau
mengampuninya? Dia naik bis menuju Miami, Florida, yang melewati kampung
halamannya, White Oak. Dia sangat sangat gugup. Seisi bis mendengar
ceritanya, dan mereka meminta kepada sopir bus itu, “Tolong, pas lewat
White Oak, jalan pelan-pelan…kita mesti lihat apa yang akan terjadi…”

Hatinya berdebar-debar saat bis mendekati pusat kota White Oak. Dia
tidak berani mengangkat kepalanya. Keringat dingin mengucur deras.

Akhirnya dia melihat pohon itu. Air mata menetas di matanya…

Dia tidak melihat sehelai pita kuning…

Tidak ada sehelai pita kuning….

Tidak ada sehelai……

Melainkan ada seratus helai pita-pita kuning….bergantungan di pohon
beringin itu…Ooh…seluruh pohon itu dipenuhi pita kuning…!!!!!!!!!!!!

Akupun terdiam setelah membacanya, memang cerita serupa sudah pernah kudengar, tapi entah kenapa ada perasaan aneh yang mengatakan seakan cerita tersebut sengaja ditujukan padaku..

Sorenya aku menonton dorama serial jepang yang sebenarnya kucopy dari seorang kawan.. Lagi-lagi..
Dalam film tersebut ada sebuah nasihat yang rasanya ditujukan padaku:
It's difficult to accept someone who's betrayed you
It's even more difficult to believe in that person one more time
Speaking of the present, it's also thing of the past
Experiencing pain and loneliness in the past, it makes a person stronger
Gospel is "Good Spell"
In other words, it means good news


Tak ada penjelasan..
Saat ini aku sangat bingung, dalam hati memang ada bara kemarahan dalam hatiku, kekecewaaan, putus asa dan rasa sakit yang timbul bila berhadapan dengan orang tertentu..
"someone who's betrayed you"
Aku tak tau, aku tak tau apakah orang tersebut memang menghianati aku, atau orang tersebut hanya melakukan apa yang hendak dia lakukan, tanpa maksud lain, tanpa tujuan tertentu, atau bahkan sebenarnya tak ada hubungannya dengan diriku..
what's wrong with me!!
Terkadang aku merasa tak mengenal diriku sendiri, apa yang kumau, atau apa yang kuingin orang lakukan terhadapku, aku tak tau apakah aku marah, apakah aku berhak marah, dan sebenarnya apa yang mungkin telah membuatku marah..
Aku tau kemarahan membawa kehancuran, aku sadar dengan hal tersebut..

Tapi biarlah, untuk saat ini aku hanya ingin menjauh sejenak.. Butuh waktu untuk memadamkan bara-bara dalam hatiku, sekecil apapun tersisa kelak akan membahayakan.. Aku pernah mengalami hal ini, sebenarnya aku berharap tak akan mengalami hal yang sama lagi, tapi kalaupun harus terjadi, aku harus mampu menghadapinya..
"Experiencing pain and loneliness in the past, it makes a person stronger"
Mail dan dialog yang sangat bagus..

Percayalah..
Aku akan pulih..
Aku akan tersenyum lagi..
Aku akan kembali..
Sampai saat itu, bersabarlah teman..






Jangan menyerah akan aku..

No comments:

Post a Comment